gravatar

Angka 0

Assalamu Alaikum..

GAN !!!

Aku nemu berita dan artikel yang sangat bagus,, jadi,, sekiranya,, patut untuk dibaca dan diresapi

Simpel sih, artikel ini pasti dan mutlak bersumber dari kehidupan kita sehari-hari

Mungkin anda butuh tambahan semangat, tausiyah, maupun renungan?? Insya Allah artikel ini bisa membantu

Mulai penasaran kah??

Ini tentang "Angka 0"

Lho?? apa hubungannya??

Baca aja dulu,, iNsya Allah ada manfaatnya :D

SAtu lagi, meski aku ngaku kalo ini adalah re-post,, tapi ada beberapa bagian yang ku edit agar sesuai sama gaya penulisanku, jadi aku gak asal copas aja, broo...

Komen nya ditunggu ya ;)









Lambang bilangan yang kita kenal dewasa ini ada sepuluh lambang yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Pada saat kehidupan manusia masih dalam tahap yang sangat sederhana lambang bilangan hanya berfungsi sebagai lambang untuk menentukan banyaknya benda. Lambang 1 s.d 9 tentu saja sangat khusus menyatakan banyaknya benda yang nampak nyata dan dapat diraba/disentuh atau dicacah. Sedangkan lambang nol digunakan untuk menyatakan bahwa tidak ada benda yang nampak dan dapat diraba/disentuh. Sebagai misal ada lima buah apel di atas meja, digunakanlah lambang bilangan 5 untuk menyatakan hal itu menjadi 5 apel. Sedangkan jika di atas meja tidak ada buah apel, maka digunakan lambang bilangan 0 untuk menyatakan hal itu menjadi 0 apel. Jika diatas meja ada 8 buah jeruk dinyatakan 8 jeruk, sedangkan jika diatas meja tidak ada jeruk dinyatakan dengan 0 jeruk.

Pada keadaan ini sebenarnya kejadian 0 apel dan 0 jeruk adalah suatu kejadian yang sama yaitu bahwa diatas meja tidak ada benda yang dimaksud. Jadi pernyataan 0 jeruk = 0 apel. Sehingga lambang bilangan 0 bersifat lebih netral dibanding bilangan yang lain. Inilah logika yang tertanam dalam benak kita bahwa lambang bilangan 0 mewakili sesuatu benda nyata yang tidak ada.

Dalam sebuah bilangan asli, lambang bilangan 0 jika diletakkan pada sisi sebelah kanan (bukan terletak di urutan paling depan) maka akan mempunyai nilai sesuai letaknya, sedang jika diletakkan pada sisi paling kiri (urutan terdepan sebuah bilangan) lambang bilangan 0 tak mempunyai arti apapun. Misalnya kita mempunyai bilangan 999, jika pada sisi kanan kita tambahkan lambang bilangan 0 maka nilainya menjadi 9990, lambang bilangan 0 mempunyai arti/nilai. Namun jika kita letakkan di sisi paling kiri menjadi 0999, maka lambang bilangan 0 tak mempunyai arti/nilai. 
FILOSOFI :
Sesuatu yang tidak nyata-nyata ada, tidak akan bernilai apapun jika ditempatkan pada posisi paling depan. Yang berhak menempati posisi terdepan adalah mereka yang nyata-nyata mempunyai nilai. Jadi jika kita ingin mencapai posisi terdepan maka kita harus memiliki nilai.

Bilangan 0 dalam penjumlahan dan pengurangan, sebuah bilangan (positif maupun negatif) jika dijumlah atau dikurang dengan 0 maka nilainya tidak akan berubah. Dapat dikatakan bahwa kehadiran bilangan 0 pada penjumlahan dan pengurangan tidak mempunyai peran dan dapat diabaikan. Misalnya 5 + 0 = 5, -23 + 0 = -23, 12 - 0 = 12, -34 - 0 = -34. 

FILOSOFI : 
Sesuatu yang tidak benar-benar ada jika ditambahkan atau dihilangkan/dikurangkan dari apapun yang telah bernilai tak akan merubah nilai itu. Ini artinya adalah jika kita ingin diperhitungkan dalam sebuah komunitas, maka kita harus bernilai untuk komunitas itu.





Bilangan 0 dalam perkalian, sebuah bilangan (positif atau negatif) jika dikalikan dengan 0 akan menghasilkan 0. Misalnya 72 x 0 = 0, 0 x -56 = 0. 

FILOSOFI : 
Jika kita telah memiliki sesuatu yang bernilai dan ingin menggandakan nilainya hindarilah bertemu dengan sesuatu yang tidak bernilai, karena hanya akan menelan semua nilai yang ada menjadi tiada.

Bilangan 0 dalam pembagian, sebuah bilangan (positif atau negatif) jika dibagi dengan 0 maka hasilnya tidak dapat didefinisikan. Misalnya 5 : 0 = tidak terdefinisi. Disini peran angka 0 benar-benar mencapai titik yang tidak terduga, dimana sebuah bilangan yang pada awalnya bernilai akan menghasilkan sesuatu yang tidak hanya tak benilai namun justru tak berarti (tidak didefinisikan).

FILOSOFI :
Sesuatu yang berharga bagi kita akan menjadi sia-sia bila kita tak membaginya dengan siapa-siapa. Kita harus ingat, bahwa setiap dalam rezeki kita terdapat pula rezeki fakir miskin dan anak yatim. Bila kita hanya menggunakannya demi kepentingan kita saja, sungguh barang berharga itu tak berarti apa-apa


BIlangan 0 dalam bentuk pecahan/desimal akan tetap bernilai 0 bila di tempatkan sebelum bilangan inti. Contohnya: 0.00001 , 0.0003401 , 0.0000123
Sebanyak apapun bilangan 0 yang kita tambahkan, nilai desimal tersebut tetap dianggap 0.
FILOSOFI :
Hidup kita memiliki tujuan masing-masing. Bila kita melakukan usaha keras dan mempunyai tekad yang kuat demi meraih tujuan tersebut, usaha kita akan naik dari 0 menjadi 1. Atau dalam desimal bisa ditulis sebagai 0.1. Namun bila usaha kita berhenti di tengah jalan, dan tidak diteruskan, maka angka 0 akan muncul (0.01). Bila kita tetap merasa malas dan stagnan dalam meraih usaha kita, angka 0 akan muncul lebih cepat (0.001 , 0.0001 , 0.0000001). Namun bandingkan bila kita berusaha secara penuh, bertahap dan kontinu, niscaya, tujuan kita menjadi lebih terang dan lebih mudah kita dapat (0.1 , 0.2 , 0.3 - 0.9)


Bilangan 0 sebagai refleksi keikhlasan. 
FILOSOFI :
Angka 0 ternyata mampu membawa kita ke tingkat ikhlas yang seutuhnya. Lihatlah, bila rezeki datang bertubi-tubi dikalikan angka 0 tetaplah menjadi 0. Ini adalah bukti ikhlas yang sesungghunya. Kita memberi, tapi tak minta diberi. Kita output, tanpa peduli input. Karena itulah, Pom Bensin menjadi puncak angka 0 yang terbesar.
MULAI DARI 0 YAA...

Sumber : Rahasia Angka 0


Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Demi kemajuan blog ini, mohon kiranya bersedia memberi komentar

:)

Siapa nama ku?

Google Translate


Mengenai Saya

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
SEBUAH NAMA SEBUAH CERITA Fahrizal Jauhar Ardi Muttaqien 7411040012 (1 D4 IT A) EEPIS

Entri Populer


Candid

Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket